POST MODERN
Definisi Post Modern menurut para ahli, seperti Robert Venturi, post modern adalah Konsepsi teoritis arsitektur yang memiliki beberapa karakter. Arsitektur postmodern lebih mengutamakan elemen gaya hibrida, komposisi paduan, bentuk distorsif, ambigu, inkonsisten, serta kode ekuivokal, sedangkan menurut Charles Jenks Suatu konsep bersistem yang menjadi azas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan, jadi ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur postmodern bisa lebih terarah dan sistematis.
Jadi definisi post modern adalah suatu konsep atau fenomena yang muncul akibat keterbatasan konsep modernisme dalam menjelaskan dan menguraikan dinamika kehidupan masyarakat modern yang kian beragam dan rumit. Postmodern diwarnai oleh masyarakat yang kian pluralistik, fragmentasi politik dan kekuasaan, ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan ilmuwan, serta diskursus yang tidak berpadanan (incommensurable discourse).
Karakter Ruang Kota
- Prinsip kontekstualisme berarti adanya pengakuan bahwa gaya arsitektur suatu bangunan
selalu merupakan bagian fragmental dari sebuah gaya arsitektur yang lebih luas.
- Prinsip allusionisme berarti adanya keyakinan bahwa arsitektur selalu merupakan tanggapan
terhadap sejarah dan kebudayaan.
- Prinsip ornamental berarti pengakuan bahwa bangunan merupakan media pengungkapan makna
makna arsitektural.
Fungsi Kota Pada Era Postmodern
- Memberi ruang untuk pergerakan ekonomi dan kegiatan sosial kemanusiaan.
- Memberi ruang untuk kebebasan berekspresi dalam arsitektur dan hak asasi.
- Menjadi sebuah gerakan baru untuk memberikan keleluasaan bagi berbagai faktor rancangan yang tidak pernah tercakup sebelumnya dalam arsitektur modern agar bisa muncul dan terakomodasi.
- Memberikan pembebasan bentuk-bentuk yang sifatnya dekoratif dan simbolik.
Beberapa istilah dalam postmodern
1. Double Coding of Style
Bangunan postmodern adalah bangunan yang memiliki dua gaya (style) yaitu memadukan arsitektur modern dengan arsitektur lainnya, misal: Revivalist-Metaphorical, Local-Kontekstual, dan Commercial.
2. Popular and pluralistic
Ide/gagasan yang umum serta bersifat lebih umum dan tidak terikat dengan kaidah-kaidah tertentu, tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik daripada gagasan tunggal.
3. Semiotic form
Penampilan bangunan lebih mudah difahami, karena bentuk-bentuk yang vertical yang menyiratkan makna-makna tertentu.
4. Tradion and Choice
Merupakan hal-hak yang tradisional dan penerapannya secara terpilih atau disesuaikan dengan maksud dan tujuan perancang.